Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Entahlah

Desember selamat datang ... Hari ini kau kembali berkunjung Setelah Januari, Februari, Maret, April, May, Juni, July, Agustus, September, Oktober dan November terlebih dahulu berkunjung Entah Aku bahagia akan kehadiranmu Atau malah membenci kenapa kau hadir Bulan yang 24 tahun yang selalu aku tunggu setiap tahunnya Tapi tahun ini Kau hadir sangat menakutkan Menyedihkan dan aku tidak ingin akan kehadiranmu Meskipun aku tidak mengharapmu Kau tetap datang Dan kau seraya mulai mengusik waktuku 😭😭😭

Antara Rangga , Cinta dan Aku berlumur Puisi2nya sang M Aan Mansyur

Gambar
1. Tidak Ada New York Hari Ini Ini puisi yang dibacakan ketika Rangga di New York pada awal film. Yang paling mengena adalah bagian Tidak ada New York hari ini Tidak ada New York kemarin Aku sendiri dan tidak berada di sini Semua orang adalah orang lain Bahasa Ibu adalah kamar tidurku Kupeluk tubuh sendiri Dan Cinta, Kau tak ingin aku mematikan mata lampu Jendela terbuka dan masa lampau memasukiku sebagai angin Meriang. Meriang. Aku meriang. Kau yang panas di kening, kau yang dingin dikenang 2. Ketika Ada Yang Bertanya Tentang Cinta Ketika aku bertanya kepadamu tentang cinta kau melihat langit membentang lapang menyerahkan diri untuk dinikmati, tapi menolak untuk dimiliki Ketika kau bertanya kepadaku tentang cinta, aku melihat nasib manusia terkutuk hidup di bumi bersama jangkauan lengan mereka yang pendek dan kemauan mereka yang panjang Ketika aku bertanya kepadamu tentang cinta, kau bayangkan aku seekor burung kecil yang murung bersusah payah terbang mencari

SuAmel dan SuLikha

Gambar
Aku lagi dadi wong ora nggenah Amel Amaliyah Bapak novel kesayangan " TERE LIYE " pernah bikin status bahwa Persahabatan itu tidak ada kata jadiannya. Tapi tiba2 dekettt aja. Diawali ngobrol , kemudian Jalan bareng , ternyata cocokkk Akhirnya mengalir curhat tentang apapun , tidak pernah canggung untuk segala halnya diceritakan Kecemburuan , Kemarahan yang terpendam hingga Pura2 cuek tanpa adaapanya ketika sang sahabat dengan temen lain Airmata kangen keluarga dan sakitnya pekerjaan Bulian dan sindirian untuk Candaan Tawa keras , Senyum nahan tawa hingga pura2 tertawa semua dilalui bersama sahabat Aku tidak pernah satu Line dengan orang ini Aku tidak pernah satu kos dengan orang ini Aku juga tidak pernah liburan jauh dengan orang ini Tapi Entah kapan aku mulai dekat Mengalir begitu saja Seperti air , meskipun dalam sela sekecil apapun tetap mengalir Begitupun sebuah persahabatan Pernah saling menumpahkan airmata Pernah saling ngomongin orang Pernah pulang p